Jangan Percayai Mitos dalam Menulis Ini!



Apakah kamu punya ide novel yang sampai sekarang tidak kamu selesaikan karena merasa bahwa kamu tidak berbakat menulis? Atau ada kalanya saat membaca bab satu buku, kamu merasa bahwa tulisanmu tidak menarik dan merasa tidak seberbakat temanmu yang juga sama-sama ingin jadi penulis?

Apakah kamu merasa bahwa kamu kehilangan mood menulis sejak putus dari pacar dan akhirnya draft tulisanmu tidak tersentuh selama berbulan-bulan? Hm.. jangan-jangan ini karena kamu percaya oleh sejumlah mitos dalam menulis?!

Dalam dunia kepenulisan ada sejumlah kepercayaan yang beredar di kalangan penulis yang ternyata bisa mempengaruhi proses kreatif. Sayangnya sejumlah mitos malah menjadi penghambat proses kreatif atau bisa membuat penulis kehilangan arah. Nah, kali ini kita akan membahas mitos dan fakta dalam menulis yang perlu kamu tahu.

  1. Mitos: Menulis itu Berat dan Butuh Bakat

Banyak yang tertarik untuk menjadi penulis, tetapi saat sudah menulis satu karya ia merasa bahwa ia tidak memiliki bakat. Bisa saja ada yang merasa kesulitan untuk menuliskan cerita yang diinginkannya. Dan tidak sedikit yang akhirnya berhenti menulis karena merasa bahwa menulis itu berat dan sulit. Apakah kamu percaya hal ini?


 Sebab faktanya: menulis itu harus dilatih dan butuh kerja keras


Seperti halnya keinginan kita untuk menguasai bahasa baru, atau pun ilmu baru lainnya, menulis pun harus dipelajari dulu. Kita semua sudah dibekali kemampuan dasar yang sama saat di sekolah dengan banyaknya pelajaran Bahasa Indonesia dan tugas mengarang yang wajib dikerjakan saat duduk di bangku sekolah. Namun, tidak semua orang kemudian mengasah kemampuan menulisnya dengan berlatih; ada yang tanpa sadar masih terus melatih dirinya dengan membaca banyak buku; dan ada yang secara serius melatih diri dengan terus menulis dan belajar lebih banyak terkait skill menulis. Nah, kamu termasuk yang mana?


“Tapi ada yang sejak pertama menulis langsung menghasilkan karya yang bagus. Jelas itu bakat dan dia menang satu langkah!” Oh itu jelas keuntungan besar bagi orang tersebut. Tahukah kamu bahwa banyak penulis besar yang tidak mengandalkan bakat melainkan kerja keras?


Seorang Stephen King saja harus mengalami penolakan berkali-kali. Jika ia hanya mengandalkan bakat, maka ia akan berhenti. Syukurlah dia mengandalkan kerja keras sehingga semua penolakan itu dijadikannya sebagai penyemangat untuk membuat karya yang lebih baik lagi.





  1. Mitos: Menulis saat inspirasi datang dan mood menulis bagus

Banyak penulis yang menggantungkan harapan pada inspirasi dan mood. Saat sejumlah penulis ditanya tentang tulisan mereka yang mangkrak, tidak sedikit yang mengatakan bahwa mereka sedang tidak memiliki inspirasi atau sedang kehilangan mood menulis. 


Hal ini jelas mitos dalam menulis karena faktanya: menulislah setiap hari, dan tetapkanlah deadline


Stephen King selalu menekankan tentang pentingnya membangun lingkungan yang mendukung proses menulis, seperti meminta penulis untuk menyibukkan diri membaca daripada menonton televisi serta menyarankan untuk menulis setiap hari. Baginya, sangat penting untuk membangun kebiasaan menulis. Tidak masalah jika hanya bisa menambahkan satu kata setiap hari dalam tulisan tersebut daripada tidak melanjutkannya sama sekali.


Lain halnya dengan Dewi “Dee” Lestari yang selalu menetapkan deadline dalam menulis. Ini membantunya untuk tetap produktif dan terus menulis.




  1. Mitos: Penulis cukup fokus menulis saja

Banyak yang tertarik menulis dan fokus menulis saja. Baginya yang terpenting adalah proses menulis itu saja. Cukup dengan sebuah ide di kepala kita sudah bisa menulis. Hal ini jelas benar jika kita hanya ingin sekadar menulis saja. Namun ini jelas mitos dalam menulis yang tidak boleh kamu percayai.


Dalam menulis, kamu harusnya berusaha untuk membuat tulisan yang nyaman dibaca.


Faktanya: penulis harus mengumpulkan bahan (riset) sebelum menulis dan melakukan self editing setelah menulis.


Jika ingin tulisanmu menarik untuk dibaca, maka kamu harus meninggalkan mitos dalam menulis yang satu itu ya. Sebab jika apa yang kamu tulis hanya dipahami olehmu tentu sangat disayangkan. Jadi kamu sebaiknya belajar juga tentang self editing minimal untuk memastikan tulisanmu sesuai dengan kaidah kepenulisan yang baik. 


Lebih lengkap tetang hal ini bisa kamu baca di : Ini 5 Kesalahan dalam Menulis Novel yang Harus Kamu Hindari!


Nah itu dia beberapa mitos dalam menulis yang paling sering ditemui. Dan sebenarnya masih bisa dihindari dengan membangun mindset yang tepat karena apa yang kamu yakini akan mempengaruhi mental kamu saat menulis. Semoga setelah ini, kamu bisa membangun kebiasaan menulis yang tepat dan tidak lagi dihalangi oleh mitos-mitos tersebut ya?



4 Comments

  1. aku belajar menulis karena terpaksa , eh malah jadi suka nulis

    ReplyDelete
  2. awalnya aku tak tertarik tulis menulis, merasa tak punya bakat, tapi kenapa kini jadi kecanduan. Kerja keras itulah jawabannya. Makasi sharingnya, bermanfaat sekali. Good job

    ReplyDelete